Kolaborasi Supreme x LV: Dampaknya di Industri
Ketika dua dunia bertabrakan — streetwear dan luxury — lahirlah kolaborasi paling ikonik: Supreme x Louis Vuitton. Kolaborasi ini bukan sekadar tren sementara, tapi sebuah tonggak sejarah yang mengubah cara kita memandang mode.
Awal Mula Kolaborasi Supreme x Louis Vuitton
Kolaborasi resmi antara Supreme, merek streetwear asal New York, dan Louis Vuitton (LV), rumah mode mewah asal Prancis, diumumkan pada tahun 2017 dalam ajang Paris Fashion Week. Koleksi ini merupakan bagian dari Louis Vuitton Men's Collection Fall/Winter 2017 di bawah arahan Kim Jones.
Awalnya terdengar mustahil: sebuah merek eksklusif kelas atas bekerja sama dengan brand yang dikenal anak jalanan dan skena skateboard. Namun justru perbedaan itulah yang membuat kolaborasi ini sangat menarik.
Isi Koleksi: Lebih dari Sekadar Logo
Koleksi Supreme x LV mencakup berbagai item: mulai dari jaket denim, tas, hoodie, ikat pinggang, hingga skateboard dan bandana. Setiap item dihiasi dengan logo klasik LV yang dipadukan dengan warna merah menyala khas Supreme dan logonya yang ikonik.
Berikut beberapa item paling populer dari kolaborasi ini:
- Box Logo Hoodie Supreme x LV
- Keepall 45 Duffle Bag berbahan Monogram Canvas
- Skateboard Deck merah dengan logo kolaborasi
- Denim Jacket dengan monogram menyeluruh
Dampak di Dunia Fashion
1. Perubahan Paradigma Fashion
Sebelumnya, luxury fashion dianggap eksklusif dan tidak tercampur dengan "budaya jalanan". Namun kolaborasi ini membuka pintu baru: merek mewah mulai melihat streetwear sebagai kekuatan komersial dan kultural. Setelah Supreme x LV, muncul kolaborasi serupa seperti Dior x Jordan, Gucci x Palace, hingga Balenciaga x Adidas.
2. Eksperimen Gaya Baru
Para fashion enthusiast kini tidak lagi terkotak-kotak. Mereka bisa memakai hoodie dengan sneakers hypebeast namun tetap menggabungkannya dengan tas LV atau aksesori premium lainnya. Kolaborasi ini memicu fenomena “high-low fashion”.
3. Strategi Marketing yang Brilian
Kolaborasi ini dilakukan dengan sangat eksklusif dan terbatas. Rilis dilakukan di sejumlah pop-up store di kota-kota besar dunia (seperti London, Seoul, Tokyo). Kelangkaan menciptakan hype dan menaikkan nilai resale hingga berkali-kali lipat. Strategi ini memperkuat positioning dua merek: eksklusif tapi relevan.
Dampak Ekonomi dan Resale
Banyak produk dari kolaborasi ini menjadi komoditas di pasar sekunder. Harga retail hoodie mungkin sekitar USD 800–1.200, tetapi harga resale-nya bisa melonjak hingga USD 3.000–5.000 tergantung kondisi dan ukuran.
Di Indonesia sendiri, barang kolaborasi Supreme x LV sempat menjadi incaran kolektor dan selebritas, walau harganya tidak ramah di kantong. Koleksi ini telah berubah menjadi aset investasi fashion.
Kritik dan Kontroversi
Tak semua menyambut positif kolaborasi ini. Sebagian menganggap bahwa Supreme "menjual diri" ke merek high-end dan kehilangan esensi street-nya. Sementara pihak luxury fashion merasa brand seperti LV "mengotori" reputasi elegannya dengan elemen massal dari streetwear.
Namun justru dari gesekan dua dunia inilah inovasi lahir. Kolaborasi ini menantang batasan dan membuka ruang diskusi yang lebih luas tentang apa arti “fashion” di era modern.
Legacy: Warisan Jangka Panjang
Kolaborasi ini dianggap sebagai pelopor lahirnya era luxury streetwear. Setelah 2017, berbagai rumah mode mulai menggandeng desainer dan seniman dari dunia street culture. Bahkan Virgil Abloh, pendiri Off-White (brand yang juga lahir dari dunia streetwear), ditunjuk sebagai direktur kreatif Louis Vuitton Men pada 2018.
Artinya, Supreme x LV bukan hanya kolaborasi dagang, tapi juga perubahan besar dalam struktur dan arah industri fashion global.
Penutup
Kolaborasi Supreme x Louis Vuitton adalah bukti bahwa dua dunia yang tampaknya bertolak belakang bisa bersatu dan menciptakan sesuatu yang revolusioner. Bagi para penggemar fashion, ini adalah saat emas untuk melihat transformasi industri secara langsung — di mana luxury bertemu jalanan, eksklusivitas bertemu ekspresi diri.
Dan mungkin, kolaborasi ini juga mengajarkan satu hal penting: dalam fashion, tidak ada batas pasti. Semua bisa menyatu dalam satu visi — selama ada keberanian untuk mencoba.
Tag: Supreme, Louis Vuitton, Kolaborasi Fashion, Luxury Streetwear, Resale Market